Cerita Cintaku, Bukan Cerita Cinta Novel



            Mungkin Novel, film, atau kisah fiksi yang lain punya akhir cerita yang bahagia. Yang

akan menyatukan cinta perempuan dan laki-laki dalam berbagai versi cerita. Tapi itu tidak nyata,

cinta kita yang nyata, walaupun belum seindah seperti mereka, karena ini belum berakhir. Ini

masih dalam perjalanan, sampai kapanpun akan kutunggu kau dimanapun aku berada. Kalau

jodoh pasti akan di pertemukan dimana saja. Kini aku di London, Inggris, kamu di Tokyo,

Jepang. Jauh, memang jauh sekali, aku di eropa, kamu masih di Asia. Kenapa kamu masih

bertahan dengan Negara yang selalu bikin aku pusing, muak, dan aku benci itu. Kenapa kamu

tidak membuka diri untukku, setidaknya mengajak aku berbicara atau sekedar basa-basi semata.

Kenapa kamu nggak mau menoleh ketika aku memperhatikan kamu. Kenapa kamu nggak mau

menganggap aku teman seperti yang lain. Kenapa kamu anggap aku hanya seseorang yang

pernah kamu tahu dan kamu kenal, kenapa nggak bisa lebih?



            Aku cuma minta kamu sedikit membuka hati kamu, sedikit aja peka sama kehadiranku

yang selalu menginginkanmu. Sudah dua tahun aku menunggu, tapi kalau kamu tetep seperti itu,

aku siap mencari tempat untuk hati kamu jika kamu sudah membuka hati kamu untuk

kehadiranku.



            Kamu yang membuat air mata ini turun karena sakit hati, karena cinta, karena terlalu

banyak mengharap, karena terlalu menunggu. Apa kamu pernah sedikit saja, sedikit saja melihat

diriku dalam pikiran, hati, benakmu? Seandainya aku berani mengungkapkannya mungkin tidak

sesakit ini. Tapi apa salahnya dengan menunggu? Kita masih punya wakut untuk menunggu,

sampai waktu yang di beri tuhan habis, saat itulah aku berhenti menunggumu.



            Kini lihatlah dirimu, seandainya kau di posisiku, apa kau sanggup melakukan ini,

menungguku sampai aku membuka hati untukmu? Itupun belum tentu kau akan melakukannya ,

untukku. Hanya seorang gadis yang tergila-gila oleh One Direction, yang tergila-gila oleh dunia

barat. Terus kamu apa? Semua orang juga pasti punya kesukaan dan keunikannya masing-

masing. Kamu juga tergila-gila oleh Jepang, sama seperti aku yang tergila-gila oleh Inggris.

Kamu juga fans beratnya John Mayer, aku juga Fans beratnya Taylor Swift. Terus apa salahnya

dengan hal yang seperti itu. Apa kamu belum siap untuk membuka hati buat aku. Terus

bagaimana dengan sekedar berbicara, berteman, atau yang lebih mudah menyapaku? Apa itu

susah untuk kau lakukan?



            Kau pujaan banyak wanita, apakah mereka memujamu dengan cinta, kasih sayang, dan

benar-benar tulus. Kau berikan mereka senyum, sapaan, atau sekedar basa-basi untuk mereka.

Lihatlah aku yang disini menunggu itu semua, itu semua yang kau berikan kepada mereka. Kini

aku seperti orang tolol yang masih tersenyum, jaga-jaga jika kamu menoleh ke arahku dan

memberikan senyum manismu itu. Tapi itu cuma angan belaka, sampai terakhir aku melihatmu

saja kau tidak mau memberikan senyummu itu untukku. Trus apa yang bisa kamu berikan

untukku? Aku itu seperti orang bodoh yang mengharapkan kamu, tapi kamu nggak pernah peduli

sama sekali. Aku terlalu buang banyak waktu untuk melakukan itu semua untuk kamu, yang

sedikitpun nggak pernah melakukan apa-apa untuk kamu.



            Mungkin ketika kamu tau perasaanku, mungkin kamu hanya terkejut dengan muka merah,

dan selesai. Sungguh tragis, tapi aku bisa memperkirakannya. Kini aku bingung apa aku tetap

menunggumu atau memusnahkan perasaan ini dan membiarkan kau pergi? Tapi itu tidak akan

pernah mudah seperti yang aku kira. Membencimu saja sangat sulit. Sebenci-bencinya aku

kepadamu, rindu itu pasti datang. Sejauh-jauhnya aku pergi darimu, sampai samudra, gunung,

laut, bukit, jurang memisahkan kita, rindu itu pasti akan datang mengetuk pintu hatiku. Kini aku

tanya kepada mu? apa kau merindukanku? Itu pertanyaan yang aneh, sangat aneh.



            Mungkin kalimat-kalimat ini tidak begitu berarti bagimu, di bandingkan gitarmu yang

sangat berharga itu. Mungkin aku tetap jadi orang yang pernah kamu kenal saja, bukan orang

yang selalu ada di memori kamu, seperti mereka. Seandainya kamu tau aku kadang berdoa

untukmu, selalu. Aku menitipkan pesan ke langit agar kau selalu aman bersamanya, entah siapa

yang akan mengisi tempat di hatimu itu.



            Kini aku lebih tegar, berjanji tidak akan menangisi mu, berjanji tidak akan membencimu,

berjanji tidak akan menyalahkamu atas perasaan ini, dikala rindu mengetuk hatiku. Merasukiku

dengan rasa rindu yang sangat dalam, membuat mimpiku semua tentangmu. Tapi semua itu

terasa berbeda sekarang, kini aku lebih tegar, karena aku tau kisah kita belum berakhir, masih

ada waktu, aku rela menunggu. Aku akan tetap menyiapkan tempat untukmu.





Komentar

Postingan Populer