All In My Head
“I see you with her and it crushes me inside, guess I
should stop thinking about you all the time”
Mungkin melihatmu dengannya
adalah sesuatu yang teramat menyakitkan. Karena dia lebih berarti dan penting
daripada aku. Aku yang hanya mengagumi dari kejauhan. Memikirkanmu tanpa batas, tapi
hanya dalam radar amanku saja.
“Maybe this is what I needed, maybe this is a sign.
Maybe I’ve been blind to reality, baby tell me”
Apa semua rasa sakit ini yang
saya inginkan? Melihatmu berbahagia dengang seseorang yang bukan aku. Apa aku
terlalu bodoh dan buta melihat semua kenyataan ini, bahwa bukan aku yang
menjadi milikmu.
“Every little glance my way, everytime you wanted to
hang. You seemed so interested. Could you tell me was it real or was it all in
my head?”
Aku yang selalu
berandai-andai mendapatkanmu. Aku yang selalu berandai-andai kau menjadi
milikku. Ini kekacauan yang gila, kau yang membuatku memilihmu. Tolong
hilangkan kegilaan ini semua dari kepala saya.
“Shes’s so pretty, you two look so great. Time for me
to move on now, it was probably just a silly crush anyway”
Kalian terlalu sempurna untuk
dipisahkan. Lihatlah! betapa sempurnanya wanita itu. Wanita yang berada di sisimu, wanita yang bukan aku. Sulit untukku memilih meninggalkan dan melupakanmu, itu adalah
salah satu jalan untuk seorang pecundang cinta.
“But I just can’t help but think that we, we could’ve
had something. Have I really been blind to rality, baby tell me”
Bisakah saya berharap lebih untukmu? Aku hanya ingin, aku yang berada di sisimu, berbagi tawa, cerita, cinta, dan sebuah ciuman manis. Butakah saya meminta kebodohan itu
sekarang?
“Was it real or was it fake? Was it all a mistake?Boy I
just gotta know was it all in my head”
Apakah perasaan ini adalah
sebuah kesalahan yang sulit diartikan, bahwa ini nyata atau tidak? Apakah saya
salah memiliki perasaan ini? Saya hanya ingin tahu semua yang ada di dalam
benak saya? Saya hanya ingin pembuktian yang jelas, bukan sekedar hanya sebuah
mimpi-mimpi yang melintas tanpa permisi di kepala saya.
“Did you ever feel the same? Was my mind just playing games?
Boy I just gotta know was it all in my head?”
Apakah kamu pernah merasakan
perasaan itu? Apa saya berhasil memainkan gerak-gerik saya di depanmu? Saya
hanya ingin tahu semua yang ada di kepala saya. Bahwa saya benar-benar
menginginkanmu.
Kamu bagai lagu kesuakaanku. Yang terus membuatku mengulangnya lagi dan lagi
Membuat lagu itu betah tinggal di kepalaku, tanpa sebab.
Kamu bagai sesuatu yang baru. Yang tidak sanggup aku lepaskan.
Yang membuatku bangga memilikinya.
Walaupun aku tidak tau kenapa harus berbuat seperti ini.
Komentar