Book Review: Novel 'Interlude' karya Windry Ramadhina
Judul : Interlude
Penulis : Windry
Ramadhina
Penerbit : GagasMedia
Tebal : 372 hlm
Harga : Rp. 58.000
Hanna adalah seorang
gadis yang terbelengu oleh masa lalu yang mencekam. Hidupnya selalu dihantui
oleh masa lalu yang tidak bisa lepas dari dirinya. Hanna ingin sekali seperti putri
duyung kecil, tenggelam dan menjadi buih. Hilang.
Hanna menjadi gadis yang
lebih pendiam. Dia juga harus rutin pergi ke psikiaternya. Orang tuanya sangat
cemas, ketika Hanna harus kembali tinggal sendiri di apartemennya. Di saat
Hanna sedang mengamati langit senja, dia mendegar petikan gitar yang membuat
pikiran dan hatinya tenang. Petikan gitar itu mengingatkan Hanna kepada petikan
gitar yang ada pada rekamannya tempo hari. Hanna bangkit dari tempat duduknya,
matanya menjalajahi ke sekitar, dan saat itulah dia bertemu dengan lelaki yang
meminjam nama laut. Kai.
Hingga akhirnya Hanna
bertemu dengan Kai. Lelaki yang meminjam nama laut, dan seorang gitaris yang
handal. Kai salah satu personil band Jazz bernama ‘Second Day Charm’. Kai juga
mempunyai masalah terhadap keluarganya. Bagaimana rumahnya sudah tidak seperti
dulu, banyak penghuninya, tapi suasana rumah sangatlah sepi. Itulah yang
membuat mahasiswa jurusan hukum memilih cuti, yang entah kapan akan kembali
lagi melanjutkan kuliahnya.
Kai tahu Hanna
menyembunyikan luka di senyumnya yang retak. Kai berusaha untuk membuat Hanna
percaya, kalau Kai akan menjaganya. Kai ingin gadis itu memberikan dia
kesempatan untuk mempercayai dirinya.
Apa lagi yang harus
kulakukan agar kau percaya? Kenapa masih saja senyum retakmu yang kudapati?
Hanna, kau dengarkah
suara itu?
Hatiku baru saja patah….
Pas awal baca agak ngebosenin, pas masuk tahap sang cowok
mengejar-ngejar cewek, mulai deh semangat bacanya. Tapi kalau saya bilang
ceritanya hampir sama kaya ‘Restart’. Kalau di Restart si cewek baru aja di
duain sama cowoknya yang udah pacaran selama 5 thn, dan di nocel ini si cewek
punya masa lalu. Dan konfliknya juga sama, yaitu kepercayaan. Dan cowoknya
sama-sama gitaris dalam sebuah band. Hingga akhirnya sang cowok bikin lagu buat
si Cewek. Itu aja sih yang sama antara Restart dengan Interlude.
Saya juga suka sama cover novelnya yang super-duper keren,
tapi simple. Di novel ini juga banyak bahas tentang musik jazz, yang membuat
saya semangat bacanya. Mulai dari lagu-lagu jazz, terus para musisi jazznya,
seru deh.
Dilihat dari tema novelnya, bahwa ‘selalu ada jeda untuk
bahagia’, dan ceritanya benar-benar membuktikan. Bagaimana Hanna yang harus
melawan masa lalunya agar dia kembali meraih kebahagiannya. Begitupun dengan
Kai yang harus membenahi keluarganya, baru dia mengerti arti bahagia itu
sendiri.
Disini juga banyak membahas laut. Walaupun nama saya
meminjam nama langit, tapi saya suka cerita tentang laut. Selalu tenang, sama
seperti langit. Dan ini novel Kak Windry ketiga yang saya punya, dan ini yang
paling keren. Dan saya dapat tanda tangannya, yeay!
Oh Iya, ini ada tokoh-tokoh dalam novel Interlude, yang digambar langsung oleh Kak Windry. Kak Windry ini selain jago nulis, dia juga jago gambar loh!
Gitta |
Juna |
Kai |
Hanna |
Komentar