Book Review: Novel 'Priceless Moment' by Prisca Primasari
Judul:
Priceless Moment
Pengarang:
Prisca Primasari
Penerbit:
GagasMedia
Tebal:
298hal
Harga:
40.800 (harga diskon beli online)
“Seandainya aku bisa mengembalikan waktu…”
Akhirnya
selesai juga baca novel ‘Priceless Moment’ karya Prisca Primasari. Setiap
halamannya pasti mengingatkan saya akan Papa saya, dan itu bikin emosi mendadak
memuncak dan air mata turun. Cengeng ya saya? Mungkin karena saya anak Papa
banget. Saya sangat memuja beliau, dengan semua kelebihan dan kekurangannya.
Novel
‘Priceless Moment’ ini bercerita tentang seorang suami sekaligus ayah, yang
bernama Yanuar. Yanuar ditinggal meninggal istri yang disayanginya, Esther. Dan
Yanuar harus bisa menjaga kedua buah hatinya, yaitu Hafsha dan Feru yang masih
kecil. Yanuar disini digambarkan sangat workaholic, sampai ia tidak punya waktu
untuk keluarganya. Hingga akhirnya, istrinya ia mulai menyesal dengan semua
waktu berharga bersama keluarganya terbuang begitu saja.
Yanuar
belajar untuk menjadi ayah yang baik untuk anak-anaknya. Dia berusaha, walau
sudah tidak ada Esther disampingnya. Lalu, hadir Lieselotte desainer baru di
perusahaan Ebony & Ivory. Wanita
keturunan Jerman yang hadir dengan kegigihannya akan desain kamar
anak-anak rancangannya. Lieselotte hanya tinggal dengan ayahnya yang sudah
renta, dan dia berniat akan selalu membahagiakan ayahnya. Selalu.
Berulang
kali Yanuar berusaha untuk menjadi ayah yang baik untuk anak-anaknya, ia tetap
merasa gagal. Dan kini dia dihadapkan dengan kehilangan lagi, kehilangan anak
perempuannya untuk pergi ke San Fransisco. Sedangkan Lieselotte, sudah tidak
bisa membahagiakan ayahnya dan lebih memilih pergi ke Rothernburg dengan
meninggalkan ucapan yang mampu membuat Yanuar bertanya-tanya penasaran.
Mungkin
ulasan ceritanya terlalu pendek, takut nanti jatuhnya spoiler. Keseluruhan,
novel ini keren dan bikin saya nangis. Karena setiap baca ini, saya selalu
ingat perlakuan-perlakuan ayah saya yang begitu baik dengan saya. Saya selalu
mencari-cari apakah Papa saya juga workaholic seperti Yanuar? Dan ternyata
tidak, dan itu membuat saya sangat bersyukur memiliki beliau di hidup saya.
Prisca
Primasari sudah berhasil mewujudkan angan-angannya ingin membuat novel tentang
ayah dan anak-anaknya. Dan hasilnya luar biasa. Bagaimana Yanuar berusaha
menjadi ayah yang baik untuk anak-anaknya. Dan Lieselotte yang berusaha untuk
membahagiakan ayahnya hingga nafas terakhir.
Di
novel ini juga nggak hanya membahas tentang keluarga, hubungan ayah dan anak,
tapi ada alur cintanya juga yang bikin gemesin. Walaupun konteksnya cuma
sedikit, tapi bikin greget juga. Wira (adik Yanuar) aja greget, apalagi saya!
Ada
beberapa adegan di novel ini yang mengingatkan saya dengan perkataan papa saya.
Dan di bab ‘Father’ mulai dari lembar pertama hingga akhir bab itu, saya
menangis. Bagaimana perasaan sang ayah saat putrinya pergi jauh dari dirinya?
Dari jarak pandangnya? Itu yang membuat saya menangis. Bagaimana perasaan papa
saya, saat saya mengambil kuliah di Malang yang jauh dengan beliau? Mungkin
beliau tegar, tapi saya tau, beliau khawatir.
Bagaimana
kelanjutan hubungan Yanuar dengan anak-anaknya. Begitupun hubungan Yanuar
dengan Leiselotte yang pergi ke Rothenburg?? Penasaran? Segera ke toko buku
atau pesan lewat toko buku online.
Komentar