Curhat tentang novel 'Bangkok' karya Moemoe Rizal



Sejak tau Bukune dan Gagasmedia bikin novel-novel Setiap Tempat Punya Cerita (STPC). Gue mulai rajin nabung dan beli novel STPC pertama yaitu ‘Roma’ dan langsung interest buat beli seri lainnya. Dan gue mikir, Gue udah beli yang benua Eropa.. So, why not with Asia?

Akhirnya gue ngambil ‘Bangkok’ karya Moemoe Rizal. Kenapa gue ngambil Bangkok? Selain gue habis pulang dari Bangkok, Thailand. Halamannya juga tebel, lumayan buat temen insomnia. Awal gue baca bab 1, gue udah langsung suka dengan penulisan kak Moemoe Rizal yang santai dan ada alur komedinya. Gue mulai baca bab-per bab. Semakin gue nggak mau tidur walaupun udah jam 3 pagi. Dan teng, pas banget jam 6 pagi dan gue harus siap-siap berangkat sekolah. Pas gue beli Novel ini, masih jaman gue SMA tahun 2013.

Setelah gue baca tuh Novel, gue udah mutusin ini Novel STPC paling bagus, padahal gue baru punya dua seri. Setelah gue udah ngoleksi 10 seri, gue masih bilang ‘Bangkok’ seri paling bagus di STPC. Mulai dari alur cerita yang beda dari novel-novel keluarga yang pernah gue baca.

Romance-nya sih ada. Bagaimana Edvan merasakan percikan cinta kepada Charm, perempuan Thailand yang punya senyum paling manis dan charming. Dan Edvan yang berjuang buat bikin Charm terkesan, sampe-sampe Edvan rela bikin dinner di Skybar (sumpah gue mau banget itu), terus dia sempet beliin Charm iPhone 5, dan dia dekor ulang rumah Charm. Dan berbagai macam usaha Edvan buat bikin Charm terkesan, tetapi selalu berakhir dengan penolakan dari Charm.

Tapi, gue lebih interest dengan cerita keluarga yang ada dalam novel ini. Dan gue suka banget dengan konsep harta karun dari kalender itu. Hingga malam ini gue nyelesain baca novel ‘Bangkok’ untuk yang ke 4 kali. Gue masih menyimpan 3 pertanyaan buat kak Moemoe Rizal.

1.      Kak Moemoe Rizal dapet ide cerita novel ‘Bangkok’ ini darimana?
2.      Konsep harta karun kalendernya apa juga dapet dari konsep ide cerita novel ‘Bangkok’?
3.      Kak Moemoe Rizal udah ke Bangkok berapa kali?

Setelah gue baca nih novel berkali-kali. Gue suka sama presepsi tentang kebahagian seseorang yang emang melanggar kodrat dari Tuhan. Untuk urusan itu, biar hanya tuhan dan dirinya yang tahu. Gue juga suka cerita cinta Ferry dan Artika. Walaupun nggak di ceritain dengan jelas, tapi dari kalender harta karun yang diceritakan, cerita cinta mereka beda dengan cerita cinta dari novel-novel biasanya. Kaya mereka temenan, terus sih Ferry langsung ngelamar sih Artika. Terus gue berimajinasi sendiri, saat Ibunya Edvan lebih milih nemenin Edvan main layangan dan Ayahnya nemenin Edvin main ibu-ibuan. Sumpah, bayanginnya bukan ngakak atau gimana, tapi sebelum Edvan pergi dari rumah, bagaimana keluarga itu rukun dan keluarga bahagia banget.

            Oh ya, catatan kecil yang biasanya dibuat untuk mengartikan bahasa atau tempat atau makanan. Tapi, sama Kak Moemoe Rizal dibikin beda dari yang lain dan itu yang selalu buat gue penasaran dan berakhir dengan gelak tawa. Dari semua koleksi novel STPC atau semua novel yang gue punya. Gue selalu nyaranin orang-orang buat baca nih novel. Dengan berbagai bujuk rayu, dan harus pulang ke gue dengan selamat.

            Pasti ide nama tokoh Phii Shone dan Phii Top dari film ‘A Crazy Little Thing Called Love’? Masih penasaran juga sama bahasa-bahasa Thailand yang nggak ada artinya. So far, this is my favorite novel with a wonderful story.


My fav quote from this novel: 
"Be yourself is key to love. Be someone not yourself is lying to love. If you get love from the girl, and you not yourself, you are lying to yourself

 

Komentar

Postingan Populer