Fly with Your Fantasy



Baru kali ini gue ngerasain penerbangan dari Surabaya ke Jakarta dengan sangat indah. Maybe, karena sebelumnya gue selalu ketiduran, atau mungkin cuaca, dan mungkin lagi pesawatnya delay.

Kali ini, kamis 24/6/2014, gue ngambil penerbangan Air Asia jam 17.25. Seperti biasa, setiap gue pulang ke Jakarta gue selalu ngambil penerbangan yang jam segitu. Tapi, kali ini gue datang terlalu cepat, pada akhirnya gue harus nunggu hampir 3 jam di Bandara Internasional Juanda, Surabaya. Hari ini penerbangan lumayan ramai, dengan rombongan TKI yang siap ke Malaysia, dan para penumpang lainnya yang juga siap buat liburan sebelum bulan ramadhan. Gue yang baru saja menikmati awal liburan gue, berencana balik ke asal gue di Jakarta, setelah menyelesaikan UAS di Universitas Brawijaya.

Setelah tiket di tangan pukul 16.45, sekitar 15 menit gue nunggu, tiba-tiba kita para penumpang udah disuruh masuk kapal. Dan gue kebagian seat 27 F, posisi duduk dekat jendela, selalu jadi tempat favorite gue. Bertepatan dengan matahari yang lagi mau tenggelam, begitu besar di depan gue. Sumpah itu cantik banget, walaupun menyilaukan. Gue sempet mengabadikannya, karena pesawat juga belum take off.

Setelah take off, tapi belum posisi normal. Gue bisa lihat pemandangan Surabaya dari atas, yang begitu menakjubkan di sore hari. Ditambah gue bisa melihat jelas jembatan Suramadu yang cantik banget, mungkin karena waktunya sore dan berawan juga jadi, kelihatan lebih keren aja, sayang pesawat udah take off, handphone dan elektronik lainnya harus off juga.

Setelah posisi sudah stabil gue nyempetin tidur sebentar, hingga 30 menit setelah gue tidur pesawat terguncang hebat, sampe-sampe pramugari dan pramugara harus pegangan erat sama kursi penumpang. Ini pertama kalinya gue ngerasain kaya gini, sampai-sampai rasa kantuk gue hilang. Biasanya cuma getaran aja, karena nabrak awan yang terlalu padat atau menggumpal. Dan ternyata sang co-pilot berbicara dari speakernya, kalau ternyata di ketinggian 6000 kaki ini, angin berarah berlawanan sama terbangnya pesawat Air Asia. Ini udah pasti banget kalau pesawatnya begitu, kadang gue juga ngerasain kalau lagi naik motor dan anginnya berlawanan sama arah  jalan kita.

Setelah keadaan sudah normal, tiba-tiba gue ngeliat kejadian yang lebih luar biasa cantik dan sangat menakjubkan dari balik jendela pesawat. Di ujung sana ada matahari yang sudah setengah tenggelam dalam lautan magma. Entahlah di ujung sana ada garis yang bisa dibayangkan menjadi lautan magma yang berwarna orange menyala, menenggelamkan matahari dengan begitu perlahan-lahan nan cantik. Memang sih garis itu, cahayanya matahari, tapi itu bener-bener kayak magma yang menyedot matahari untuk tenggelam, dan itu pertama kalinya gue ngelihat sunset yang begitu cantik dan mataharinya terlihat besar. Hingga akhirnya gue landing dan mataharipun sudah hilang beserta garis magma itu.

Dan ketika turun, entah kenapa pas ngeliat nama Soekarno-Hatta Jakarta gue kaya girang setengah mati dan di dalam hati gue teriak “I’M HOME!! I’M HOME!!” betapa senangnya balik lagi ke Jakarta. Dan kita nyampe Jakarta 20 menit lebih awal dari jadwal sebelumnya.

Air Asia nggak hanya bikin semua orang bisa terbang, tapi bikin semua orang ngeliat keajaiban sang maha pencipta yang sangat luar biasa.

maaf, kalau yang terekam kamera cuma ini. Karena yang gue ceritakan diatas, sudah cukup disaksikan dengan mata kepala gue sendiri, lagipula resikonya bahaya, bisa bawa nyawa satu pesawat. Walaupun cuma satu elektronik, ngeri cuy!

Komentar

Postingan Populer