Short Getaway in Bandung



Bandung. Siapa sih yang tidak mengenal kota yang dijuluki Paris Van Java?

Bandung adalah sebuah kota alternatif bagi masyarakat Jakarta yang penat dengan gedung pencakar langit dan panasnya Jakarta. Ya, untuk ke Bandung tidak harus memerlukan waktu yang lama dan persiapan yang matang. Karena kali ini saya ingin bercerita ke nekatan saya ke Bandung bersama kedua sahabat saya.
short getaway

Pesona Bandung memang tidak pernah bisa dibantahkan, udaranya yang dingin, makanannya yang enak, dan akang-akangnya yang kasep. Hahaha. Bandung memang jadi destinasi yang tepat untuk melarikan diri sejenak dari kepenatan ibukota, Jakarta. Tepat hari kamis tanggal 28/01/2016 saya memberitahukan kedua sahabat saya untuk main ke Bandung. Awalnya saya merencanakan pada saat hari biasa agar tidak terjebak macet dan crowded-nya tempat wisata di Bandung. Setelah percakapan dan pembuatan itinerary, akhirnya sore itu kami memutuskan pergi ke Bandung pada hari Jumat.

Tiket kereta sudah dipasan lewat layanan terbaru di Tokopedia. Awalnya agak takut beli tiket disana, karena ini layanan baru dari Tokopedia dan saya kira juga akan mahal. Nyatanya, lebih murah dan lebih praktis. Hotel pun juga sudah di pesan dan jadwal kunjungan dan kemana kita mau pergi sudah di susun. Sebenarnya kalau ke Bandung nggak usah takut ribet harus nyiapin itinerary sedetil mungkin. Ke Bandung aja gitu loh!

Jumat nya, iya Jumatnya kita berangkat, edan kan! Jumat pukul 04.00 saya dan salah satu sahabat saya sudah stay di stasiun Gambir karena harus print tiket kereta satu jam sebelum keberangkatan. Tepat pukul 04.30 sahabat saya belum datang juga dan saya paling takut keadaan kaya ginipengalaman pernah ditinggal pesawat. Setelah di SMS, ternyata dia baru berangkat dari rumah, padahal kereta berangkat pukul 05.00, otomatis saya panik dan rasanya ingin memaki sahabat saya. Lima menit sebelum jam limasaya sudah mengiriminya pesan dengan segala tekanan agar dia segera sampai di stasiun− akhirnya saya terpaksa masuk ke peron. Saya meninggalkan tiket sahabat saya ke salah satu petugas agar teman saya masih bisa masuk. Saat tiba di tempat duduk, saya berharap teman saya masih bisa masuk. Tepat ketika kereta mulai jalan, saya otomatis langsung menoleh mencari teman saya, dan disanalah dia sedang mencari-cari tempat duduk. Saat itu nggak ada lagi keinginan untuk memaki teman saya, karena yang saya butuhkan saat itu tidur.

Perjalanan kereta dari Jakarta ke Bandung Cuma tiga setengah jam, jadi sampai Bandung itu jam 08:30. Keluar dari stasiun kami langsung naik angkot menuju hotel Zodiak yang ada di Pasir Kaliki. Hotel ini tepat berada di seberang SMAN 6 Bandung. Di hotel kami cuma nitip tas dan lanjut lagi cari angkot menuju Lembang. Ya, tujuan saya kali ini ke Bandung adalah Lembang. Ada tiga tempat wisata yang ingin sekali saya kunjungi, Farm House Susu Lembang, Floating Market, dan Boscha. Kami langsung naik angkot berwarna krem untuk menuju Lembang, dan tujuan pertama kami adalah Farm House Susu Lembang.

Tempat ini sudah melejit namanya dan menjadi destinasi wisata paling trending di Bandung. namanya melejit menjadi destinasi wisata di Bandung paling trending. Tempat wisata dengan konsep pedesaan ala Eropa ini berhasil menjadi magnet wisata paling favorit di Bandung utara. Pengunjung ke tempat ini berasal dari luar Bandung (termasuk saya) dan juga urang Bandung sendiri. Trending topic Rumah Hobbit di media sosial menjadi alasan orang berbondong-bondong ke tempat ini.


Berlokasi di Jalan Raya Lembang no. 108. Letaknya persis di sebelah kanan arah ke Lembang. Jika dari arah Jalan Setiabudhi (Ledeng)/Kampus UPI terus saja ke arah Jalan Raya Lembang. Dari Saung Pengkolan yang biasa ada bus Persib nangkring, sudah dekat tinggal ke atas sedikit. Di sepanjang jalan sebelum pusat Lembang ini banyak penjual kelinci. Cirinya memang ada di atas jalan. Namun terlihat dengan adanya tulisan "Farmhouse Susu Lembang" dengan hiasan akar-akar kering. Anda tinggal masuk ke dalam dan menikmati aneka fasilitas wisata yang ada di sana. 

Berikut ini rute lengkapnya:

1. Wisatawan dari Jakarta dan membawa mobil pribadi, bisa melalui Tol Cipularang dan keluar dari gerbang Tol Pasteur, lalu belok menuju Jln. Sukajadi terus ke Jln. Dr. Setiabudhi, terus ke atas melewati kampus Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) Bandung. Ikuti jalan menuju arah Lembang. Hanya beberapa kilometer dari sini.

2. Sementara bila memakai jasa angkutan kereta api dari Jakarta, Anda bisa turun di Stasiun Bandung, dan naik angkutan umum Stasiun
Lembang atau Ciroyom - Lembang.

3. Jika dari Teminal Leuwipanjang, naik saja bus kota ke Terminal Ledeng. Dari seberang Terminal Ledeng naik angkot ke arah Lembang yang hanya beberapa menit perjalanan.

4. Jika dari Terminal Cicaheum, naik angkot jurusan Cicaheum - Ledeng. Dari seberang Terminal Ledeng naik angkot jurusan ke Lembang.

Setelah membayar angkot sebesar Rp. 10.000 saya beserta kedua sahabat saya segera memasuki Farm House Susu Lembang dengan membeli tiket sebesar Rp. 20.000. Ya, dengan harga Rp. 20.000 itu kita bisa milih menukarkan tiketnya dengan susu murni asli Lembang dengan varian rasa atau sosis bakar, termasuk murah bukan?
 
Ukiran-ukiran kayu yang Amazing!



Salah satu penampakan rumah bergaya Eropa



Noni-noni Belanda :)
Setelah memasuki Farm House kalian akan disugukkan ukirn-ukiran kayu yang unik-unik, lalu rumah-rumah khas Belanda. Rumah-rumah belanda tersebut mempunyai interior yang tak kalah menarik dengan yang aslinya disana. Kalian juga bisa menyewa baju khas noni-noni Belanda dengan seharga Rp. 75.000, jadi bisa lebih berasa di Belanda-nya juga. Hihi. 

Lanjut dari Farm House Lembang, kami langsung menuju Floating Market dengan naik angkot warna yang sama kita cukup bayar Rp. 3000 saja. Sebenarnya kita masih harus jalan lagi sekitar 500m, tapi nggak belak-belok kok. Pokoknya kalau kamu mau kesana naik angkot, supirnya akan kasih tau kalau kamu tinggal jalan lurus saja, ketemu SD belok kanan, sampai deh. Kalau naik mobil pribadi sih tinggal pakai GPS dan tanya orang. Karena pribahasa “Malu bertanya sesat dijalan” itu benar  adanya.

foto sama koin-koin yang akan digunakkan untuk bertransaksi di Floating Market
 
Floating Market Lembang menyajikan konsep wisata yang menggabungkan antara perpaduan alam Lembang yang mempesona dengan pasar terapung tradisional seperti yang ada di Bangkok Thailand, sungai Kuin, Banjarmasin dan Langkat Sumatra Utara. Setiap wisatawan dapat merasakan sensasi belanja diatas perahu yang terapung di danau seperti membeli makanan dan minuman tradisional khas Jawa Barat atau jajanan khas Bandung. Selain itu, Floating market Lembang juga menyediakan berbagai macam permainan anak-anak dan dewasa seperti perahu air, kereta air dan outbond yang tentunya akan semakin menggairahkan anda berwisata. Selain itu di floating market lembang juga terdapat miniatur kereta api yang bisa di beli dan dijadikan sebagai buah tangan untuk saudara dan kerabat dirumah.

Tiket masuk ke Floating Market hanya Rp. 20.000 dan bisa mendapatkan minuman gratis dengan menukarkan tiket masuk. Pilihan minumannya juga bervariasi, ada yang dingin dan ada yang panas.


Di dalam Floating Market kita bisa menjumpai danau buatan yang cukup luas, disini ada jasa penyebrangannya dengan membayar Rp. 2000. Selain wisata danau, outbond, dan museum kereta api, ada wisata The Rock juga yang isinya batu-batu yang dibentuk dengan berbagai rupa. Oh ya, kalau kalian mau berbelanja di Floating Market kita harus menggunakan koin yang sudah disediakan. Koinnya pun juga punya jumlah yang sama dengan duit kita. Makanan yang disediakan otomatis makanan Khas Bandung yang pas lewat dah pingin beli macam-macam.

Niatnya hari itu kita ingin mengunjungi Observatorium Bosscha, karena sudah kesorean jadi kami nggak bisa masuk ke dalamnya. Kami langsung balik ke Bandung untuk istirahat.

Malam harinya kita iseng main ke Gedung Sate dengan naik angkot yang saya lupa warnanya dengan kocek Rp. 4000. Kata salah satu sahabat saya di depan Gedung Sate banyak angkringan  atau jajanan jadi sekalian bisa cari makan. Ternyata oh ternyata, bagian depannya yang katanya dulu ada tempat angkringannya di renovasi, jadi kami harus cari tempat makan yang lain.

Kami memutuskan untuk cari makan di Paskal Food Market, iseng-iseng aja sih walaupun tau disitu pasti bakal mahal makannya L. Setelah naik angkot dua kali yang mengeluarkan kocek Rp.6000, kami di turunkan di Hyper Market yang ternyata masih harus jalan masuk lagi ke dalam. Tempatnya lumayan bagus, ada panggung yang letaknya di tengah kolam keberuntungan. Katanya sih, kalau kita lempar koin di air mancur tersebut kita bakal dapat keberuntungan. Tapi, karena saat itu kita nggak punya koin, kita foto di depannya aja. hihi..
 
Penampakan Paskal Food Market. Itu di tengah-tengah bawah pohon itu ada panggungnya.
Keesokan harinya, kami memutuskan untuk keluar dari hotel jam 12 siang−iya kita puas-puasin gegoleran di kasur. Kami langsung pergi ke Cihampelas untuk wisata kuliner dan cari oleh-oleh di Cihampelas. Kebetulan kita diturunin sama bapak supir angkot di deket SD yang otomatis banyak jajanan murah. Jadi, sebelum sampai tempatnya kita udah wisata kuliner duluan.

Setelah puas jajan, kami langsung berburu oleh-oleh. Di sepanjang jalan Cihampelas kalian akan mudah menemukan oleh-oleh dengan berbagai jenis makanan dan barang-barang khas Bandung yang bisa diborong pulang. Saya sih Cuma beli Basreng buat Pak Bos dan Mochi.

Setelah puas jalan-jalan di Cihampelas kami langsung ke stasiun karena kereta kami akan berangkat pukul 16.15 menuju Jakarta. Sekian short getaway kami di Bandung. Salam nekat.


ps. if you want check another picture when I'm in Bandung, just check my ig: @mechelindsky
 
Sumber:

Komentar

Postingan Populer