Book Review: Novel 'Athena: Eureka!' oleh Erlin Natariwia



Judul :Athena: Eureka!
Penerbit: GAGASMEDIA
pENULIS: ERlIN NATARIWIA 
harga: rp. 62.000
  

“Nate,” panggilnya tiba-tiba dengan suara bergetar. “Kamu pernah lihat hantu, enggak?”
            Mata Nathan lalu terpusat pada dinding di hadapan mereka. “Hantu? Kayaknya pernah waktu kecil.”
            “Ini hantu yang berbeda,” tukas Widha. “Kemunculannya bikin kita takut, pingin lari, menghindar. Tapi di sisi lain, hantu ini bikin merindu.”
            Menyerap penjelasan Widha, Nathan mengerti hantu yang dimaksud bukan makhluk halus. “Kamu baru bertemu hantu ini?”
            Tangan Widha merengkuh lututnya ke dalam pelukan. “Iya. He’s scared me off. Sekalinya punya keberanian buat ketemu, dia bikin aku muak. Sayangnya, aku membiarkan hantu ini terus gentayangan.”
            “Apa dia mati dengan cara yang tidak wajar?”
            “Aku membunuhnya dengan cara yang salah.”
            “Gentayangan?” ulang Nathan. “Berarti, kamu harus bisa menenangkannya?
            “Harusnya. Kadang aku juga pengin mati aja biar bisa gentayangan sama hantu ini.” Widha menghela napas panjang. “Aku pembunuhnya. Aku yang harus bertanggung jawab seutuhnya.”

Review

Widha datang ke Athena bukan hanya keinginannya yang ingin mengabulkan impian terdalam kedua kakak kembarnya. Tapi ada laki-laki di masa lalunya, yang menghantuinya untuk menuntut penjelasan atas kematian laki-laki itu.
Nathan yang juga seorang pria Australia yang fasih berbahasa Indonesia, memutuskan untuk menenangkan dirinya atas kekalahan memiliki seseorang. Athena adalah kota random yang ia pilih. Ia hanya butuh pergi jauh dari semua rasa sakitnya.
Nathan dan Widha bertemu di salah satu losmen di Athena. Mereka menyusun perjalanan bersama-sama selama menghabiskan waktu liburan di Athena. Widha menceritakan tentang kedua kakak kembarnya yang sangat mengaggumi Athena beserta sejarahnya. Sampai-sampai pada suatu malam, Widha bercerita kepada Nathan tentang hantu yang selama ini menggentayanginya sampai memanggilnya ke Athena.
Tak disangka, bahwa hantu yang Widha bunuh punya cerita dengan seseorang yang ingin Nathan lepaskan dari hidupnya. Athena tidak lagi tentang Athena dan Poseidon untuk memperebutkan kota yang sekarang disebut Athena. Tapi bagaimana caranya agar Widha tidak ikut mati bersama hantu itu, dan Nathan tau mana yang harus ia pertahankan.

Awal cerita agak unpredictable, saya kira Widha yang memutuskan hubungan dirinya dengan Wafi (hantu). Ceritanya mengalir dengan penuh teka-teki di setiap babnya. Dari semua novel seri STPC, novel ini yang porsinya pas antara cerita kotanya dengan cerita cintanya. Saya dengan sangat menikmati berjalan-jalan di kota Athena yang penuh dengan sejarah di setiap bangunannya. Setelah itu saya dibawa kembali terjebak dengan masing-masing masalah kedua tokoh utama, Widha dan Nathan. 

Yang saya nggak suka dari novel ini adalah, dari awal digambarkan bahwa Nathan ini punya masalah pelik di keluarganya, yang taunya menurut saya tidak terlalu pelik seperti yang digambarkan selama di cerita sebelum akhirnya terkuak. Dan juga, Keira, wanita yang menghubungkan Nathan, Wafi, dan Widha, yang kalau menurut saya tokoh paling pentinga dan seharusnya punya porsi yang cukup di cerita. Sayangnya dia muncul seperti iklan, layaknya tokoh yang tidak penting.
3,5/5 stars.

Komentar

Postingan Populer