Book Review “Dating Game” by Nina Ardianti

Judul: Dating Game
Penulis: Nina Ardianti
Hlmn: 360
Penerbit: Gramedia Pustaka Utama

Novel 17+




SINOPSIS

Kemal Arsjad


Attraction is important. But chemistry is more important. Ketika menemukan keduanya, I consider myself lucky.


Tetapi itu lima tahun lalu, saat gue bertemu Emma pertama kalinya. Saat ini, tatapan Emma seperti membunuh gue dengan seribu pisau tak terlihat, membuat gue merasa… jauh dari kata beruntung.


Emma Sjarief


From the scale on to hot, Kemal Arsjad is scorching. Membara. Dia seperti book boyfriend yang hanya eksis di novel. Seperti para hero di romancelandia.


Tetapi itu lima tahun lalu. Sampai dia mengatakan sesuatu yang membuat harga diriku tergores, nggak ada yang bisa membuatku memaafkannya.


Kemudian dia muncul kembali dengan senyumnya yang charming, ekspresinya yang playful, dan hot summer body yang membuat musim panas di Eropa selatan terasa semakin gerah.


Mengingat kali ini interaksi kami nggak bisa dihindari, sepertinya aku harus minta maaf pada logika, karena… hati nggak mau mendengar.


So, ladies and gentlemen, please welcom… my another heartbreak show.


Review


Gue sebagai fans berat Kak Nina (Jangan ke undur pressure Kak Nin, tapi karya-karyamu emang bagus-bagus bangettt. Gimana dong?)


Ok, back to topic, jadi sebenernya gue udah tau kissh Emma dan Kemal ini dari website Kak Nina, sampai akhirnya pindah dan baca lanjutannya di Wattpad. Bahkan udah namatin dua kali di wattpad dan tetep kesem-sem. Rasa exciting itu tetap ada, bahkan hanya tau kalau novel ini akan buka PO sesegera mungkin. Nah loh! Itu baru rencana dan belum ada tanggal sama sekali, tapi gue udah exciting buanget!





Sebelum memulai review ini, aku mau apresiasi Kak Nina yang finally comeback dan tetap mau meluangkan waktunya untuk tetap berkarya. Makasih juga buat tim suporter dibalik layarnya, kamu pasti mood booster Kak Nina saat suntuk atau Writer’s block.


Oke kita mulai reviewnya, ceritanya ringan tapi dibalut pendukung-pendukung yang pas. Jadi, walaupun namanya “pendukung” tapi mereka diletakkan di tempat yang tepat membuat saat membaca nggak gampang ke sandung. Aku nggak paham masalah premis dan lain sebagainya, tapi yang ku yakini, saat aku baca novel ini, tiap karakter sangat membekas, karena mereka dikasih porsi yang pas tanpa mengganggu si karakter utama.



 


Kenapa membekas? Karena ketika kamu baca karya Kak Nina yang lain, kamu akan ingat karakter ini muncul di cerita ini, dengan kejadian ini, dan ingin punya cerita karakter ini sendiri. Yes, itu yang aku alami. Bahkan saat membaca novel ini aku ingin tahu kisah cinta Oliver atau Alme.


Kak Nina juga berhasil membawa aku sebagai pembaca yang terlena dengan kisah jatuh cinta-nya Emma. Awal sparkle-nya muncul. Lalu step mulai yakin ada rasa sama Kemal, sampai di hempas oleh Kemal. Bahkan masa-masa pedekate reunion mereka tuh membekas di aku. Sumpah, aku baca yang versi bukunya tuh udah dilama-lamain, biar suasana bacanya tuh tetap ada.





Keluarga Arsjad ini emang magnetnya kuat banget, sampai saat ini masih suka baca ulang Restart dan ini bisa dibilang kali ketiga baca. 


Pokoknya aku doain Kak Nina sehat selalu biar Arsjad bontot bisa lahir secepatnya dan juga karya-karya lainnya.



Komentar

Postingan Populer