Perjalanan Gadis Remaja


Angin berhembus pelan di sepanjang perjalanan hidupnya. Angin kadang menggelitiki tengkuk lehernya dan membuat gadis itu tertawa. Kadang juga angin menerbangkan beberapa helaian rambut sang gadis dengan ceria. Angin selalu menemani sang gadis di setiap langkah dalam kehidupannya. Kadang angin juga berhembus, seakan badai akan datang menerpa sang gadis. Pertanda angin sedang marah kepada sang gadis. Seperti saat ini, angin sedang menggoyahkan hati sang gadis. Si gadis merasa bimbang dan ketakutan akan arah hidupnya. Si gadis tidak tau, apakah dia akan terus bersama angin selamanya?

Dia takut angin terlalu menyeretnya, menerbangkan dia dengan semua perubahan yang tak pernah ia duga sebelumnya. Perubahan yang akan membuat angin menghempas dirinya terlalu jauh dari harapannya dan dia terjebak di suatu tempat, karena dia belum berani mengambil semua resikonya.

Angin masih menghembuskan tubuh gadis itu ke kanan dan ke kiri. Membuat gadis itu masih bimbang pada pendiriannya. Angin itu mengangkatnya ke udara membiarkan gadis yang meragu ini menerka-nerka apa pilihan angin untuk dirinya.

Dia membayangkan perubahan-perubahan yang akan terjadi, jika dia masih memilih untuk menjadi gadis yang berani dan kuat. Dia mungkin bisa melewati tahapan-tahapannya, tapi dia takut. Si gadis takut dia terbawa suasana akan perubahan yang ia buat dan mengubah semua karakter akan jati dirinya.

Angin masih membawanya mengudara di angkasa. Pikirannya makin kacau ketika angin menghembuskan dirinya semakin kencang. Mempontang-pantingkan dirinya di angkasa. Dia terus terguncang kesana-kemari,
seperti akan ada badai datang menerpa perjalanananya kini. Badai akan menguji pendiriannya. Bagaimana gadis ini akan melawannya?
“HENTIKAN!!!:”

Gadis itu berteriak keras di angkasa. Teriakannya seperti ledakan yang membelah langit dan menghentikan badai. Badai pergi, angin pun tidak berani berhembus. Waktu pun terasa berhenti  dan gadis itu berpikir. Dia berpikir ditemani pemandangan langit yang luas. Seperti langit sedang merengkuh tubuhnya yang rapuh. Bagaimana langit menyaksikan gadis itu secara signifikan. Bagaimana langit juga ingin menjadi teman seperjalanan Si gadis. 

Langit akan menjadi teman panduannya dan saksinya. Bahwa dia, Si gadis remaja yang malu dan penakut ini melangkah di angkasa. Menginjak kumpulan awan putih yang halus dan dingin. Gadis itu melangkahkan kakinya dengan ragu dan teramat pelan. Dia takut awan putih itu menjebaknya dan menjatuhkannya dari langit. Perlahan-lahan ia mulai memberanikan dirinya. Perlahan-lahan dia menjadi kuat dan saat angin datang berhembus kembali menerpa perjalanannya. Tatapannya yakin kedepan dan mulai melangkah lagi, menginjak awan-awan putih yang sangat meyejukkan. Pijakannya sangat yakin, ia yakin langit akan membimbingnya dan menegurnya jika jalannya melewati awan gelap. Dia akan menjadi gadis yang lebih berani dan kuat.

Jadi, ketika suatu hari nanti dia meragu terhadap angin dan bimbang akan hatinya. Dia masih punya langit yang akan mengingatkannya untuk tetap berpikir positif, lebih dewasa, dan tetap jalan kedepan. Semuanya akan baik-baik saja.

Komentar

Postingan Populer