Half A Heart


Lihatlah dirimu yang datang bersama hujan. Seperti mitos kepunyaan London, yang berkata “Malaikat akan turun bersama hujan”. Dan mitos itu mungkin benar, kau membuat rasa benciku kepada hujan memudar dan hilang. Kau membuat semua akhir hujan berwarna pelangi indah. Itu bukan berasal dari matamu, tapi dari caramu mencintaiku. Baru kali ini aku merasakan cinta yang berbeda, cinta yang penuh warna. Kau mencintaiku dengan berbagai warnamu. Kau tunjukkan semuanya kepadaku, membuatku tidak bosan mencintaimu.

Bayangkan saja, kau mengubah benciku kepada hujan. Membuat semua hujan itu selalu berakhir pelangi. Seperti kau yang selalu ada di kala sulitku. Kau berikan aku beribu kejutan semangat yang membuatku sulit melepasmu untuk apapun itu. Aku tidak mau melepaskanmu, walaupun itu mimpi-mimpimu. Aku tidak sanggup merelakanmu pergi jauh demi mimpimu. Aku tidak mau kau pergi meninggalkanku. Aku cuma mau kau di sisiku, selamanya.

Aku seperti orang sakau tanpa dirimu. Mengetahui kau akan pergi, membuat emosiku berkecamuk. Membuat hujan datang bersama malaikat kegelapan. Menimbulkan badai tak henti-henti. Tidak akan pelangi yang datang di akhir hujan. Karena hujan masih menggantungkan awan gelap. Aku memang egois, tapi aku mencintaimu dengan sangat teramat dalam.

Mungkin kesalahan ini memang pada diriku. Kini aku harus menerima ini semua. Aku harus kehilangan semuanya. Aku juga harus kehilangan dirimu.

Aku memang pantas dibenci. Aku bukan kekasih yang sempurna untuk dirimu. Aku hanya pengganjal semua mimpi-mimpimu. Aku seharusnya menjadi orang yang sangat beruntung memilikimu dan kau bisa mencintaiku dengan tulus. Aku hanya orang yang tidak punya mimpi seperti dirimu. Aku hanya orang biasa yang sangat amat beruntung bisa dicintai olehmu. Tapi aku menyesal belum bisa menjadi seseorang yang bisa kamu banggakan. Karena aku hanya bisa merusak semuanya. Egoisku merusak apa yang kita punya. 

Kini semua terasa tidak sama. Aku hanya memiliki setengah semua yang pernah kita alami dan rasakan. Aku hanya bisa merasa sebagiannya saja. Mungkin kau merasa terbebas, karena kau bebas melanjutkan mimpi-mimpimu tanpa kekanganku. Tapi aku kini merasa sangat amat bodoh dan bersalah. Dengan bodohnya aku membuatmu pergi dari hidupku. Berkali-kali aku menyesali diriku tidak akan pernah mengembalikan semuanya. Kamu tetap pergi, dan aku menyesal. Tapi tanpa dirimu disampingku, semua terasa tidak sama lagi. ‘Like I’m half a heart without you’.

Menyesal sudah pasti, menggantikanmu itu yang sulit. Kau terlalu berharga untuk kugantikan dengan perempuan manapun. Musim pun terus berganti, perasaanku pun juga masih sama kepadamu dan tidak akan terganti. 

Seandainya kau tau. Masa dimana kau datang bersama hujan dan senyummu bagaikan pelangi indah yang datang setelah hujan. Aku yakin kau adalah yang terindah yang pernah saya punya.

Komentar

Postingan Populer